Musik indie di Indonesia saat ini berkembang dengan pesat. Musisi yang kreatif dalam menciptakan musik yang dapat diterima semua kalangan m...
Musik indie di Indonesia saat ini berkembang dengan pesat. Musisi yang kreatif dalam menciptakan musik yang dapat diterima semua kalangan menarik banyak peminatnya di Indonesia. Tapi apakah kamu tau musik indie sering kali dikaitkan dengan kopi dan juga senja. Kopi dan senja ini sudah seperti sesuatu yang wajib di ranah permusikan indie. Bahkan pendengar musik indie pun kerap disebut dengan “penikmat senja”. Stereotype musik indie, kopi dan senja ini mempengaruhi seluruh penikmat musik indie. Entah bagaimana awal dari musik indie dihubungkan dengan kopi dan juga senja.
Dapat diakui musik indie yang easy listening ini, memang cukup cocok untuk didengarkan dengan ditemani kopi dan senja. Namun tidak semua musik indie itu cocok dengan stereotype yang ada pada masyarakat saat ini. Perlu diketahui musik indie itu bukanlah sebuah genre ataupun aliran musik, namun musik indie itu diartikan sebagai musik yang independen, bebas, dan mandiri karena pada proses pembuatannya musisi indie melakukan rekaman bahkan perilisan musiknya secara mandiri tanpa dinaungi oleh label rekaman manapun.
Jika ditelisik lebih dalam lagi musik indie memiliki banyak variannya. Salah satunya yaitu musik indie folk. Musik indie folk ini berkembang di Indonesia mulai pada tahun 2010an. Musik indie folk yang easy listening disusun dengan lirik yang cukup mendalam dapat menarik penikmat musik biasa untuk mendengarkan varian musik yang berbeda dari aliran musik pada umumnya.
Musik indie folk yang berkembang hingga saat ini sudah memiliki banyak musisi terkenal. Beberapa musisi yang terkenal dari musik indie folk ini seperti Payung Teduh dengan judul andalan miliknya yaitu Untuk Perempuan Yang Sedang Di Pelukan, Adhitia Sofyan dengan judul andalannya yaitu Sesuatu di Jogja, Fourtwnty dengan judul andalannya Fana Merah Jambu, dan masih banyak lagi musisi indie yang cukup terkenal dengan musik indie folknya.
Varian musik indie folk inilah yang sering diidentikan sebagai musik indie yang cocok ditemani dengan kopi dan senja. Tidak hanya karena musik yang mudah diterima namun permainan kata-kata yang ada juga mendukung pendengarnya untuk menikmati musik ini ditemani dengan kopi. Fenomena indie folk, kopi dan senja ini juga dipengaruhi oleh penayangan film Filosofi Kopi dimana musik indie folk ini diputar dalam film tersebut. Setelah itu fenomena ini terus berkembang, bahkan sering kali musik indie folk ini diputar di kedai-kedai kopi.
Dari hal tersebutlah musik indie seringkali diidentikan dengan kopi dan juga senja. Tapi tidak semua musik indie dapat distereotipkan seperti itu. Karena musik indie bukanlah genre tapi bagaimana musik itu diproduksi. Bagaimana menurutmu dengan fenomena musik indie, kopi dan senja ini? Apakah kamu setuju dengan hal tersebut? Silahkan komen dibawah pendapatmu dengan fenomena tersebut.
Tidak ada komentar